0
0 
KAB.BOGOR, CIAMPEA – Persoalan sampah yang kerap menjadi sorotan di wilayah irigasi Susukan Kompeni, Desa Cihideung Ilir, turut mendapat perhatian Kepala Desa Cihideung Udik, H. Deni. Menurutnya, penyelesaian masalah sampah harus dimulai dari hulu, mengingat sumber aliran sungai berada di Desa Cihideung Udik, tepatnya di Bendungan Cihideung RW 10.
“Kalau kita bicara soal sampah, seringkali orang hanya fokus di hilir. Padahal, kita harus mengubah mindset, penyikapan terhadap sampah itu harus dimulai dari rumah tangga. Warga bisa memilah mana sampah yang cepat terurai dan mana yang sulit terurai,” ujar H. Deni. Senin (08/09/2025)
Ia menjelaskan, di RW 10 pengelolaan sampah sudah dilakukan warga secara mandiri. Sementara di RW 8, yang berbatasan dengan Desa Cihideung Udik, penanganan dilakukan oleh petugas sampah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui sistem pengangkutan rutin mingguan maupun bulanan.
Tidak hanya berhenti di situ, pihak desa juga tengah menyiapkan program berkelanjutan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Salah satunya adalah “Raning Irigasi”, sebuah program tebar bibit ikan di jalur irigasi. “Di RW 8 ada empat RT, dan nantinya akan dibentuk empat kelompok yang fokus pada pemeliharaan jalur irigasi sekaligus menjaga lingkungan tetap bersih,” jelasnya.
Selain itu, inovasi lain yang digagas Desa Cihideung Udik adalah penerapan LOSIDA (Lobang Sisa Dapur) di setiap rumah. Program ini bertujuan memanfaatkan sisa makanan dan masakan dengan cara menimbunnya ke dalam lubang khusus. “Tujuannya bukan hanya mengurangi sampah, tapi juga memperbaiki unsur tanah di wilayah kita,” tambah H. Deni.
Ia berharap, dengan pola pengelolaan dari hulu, kolaborasi antarwarga, aparat RT/RW, serta dukungan DLH, masalah sampah di kawasan Cihideung bisa lebih terkendali. “Insya Allah dengan kesadaran bersama, kebersihan lingkungan akan terjaga,” pungkasnya.(Mar)
