Indonesia adalah sebuah negara yang menganut sistem demokrasi yang mana memiliki fungsi serta peran yang sangat penting dalam menentukan arah dan masa depan bangsa. Sejak Indonesia merdeka, demokrasi telah menjadi salah satu dasar yang mempersatukan berbagai kelompok etnis, agama dan budaya untuk tujuan bersama, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Seiring berjalannya waktu, ada banyak tantangan yang muncul dalam menerapkan demokrasi, polarisasi masyarakat, dan penyebaran informasi yang tidak akurat, hingga munculnya berbagai polemik yang tidak produktif.
Di era kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, demokrasi Indonesia harus semakin diperkuat oleh semangat persatuan dan kesatuan. Pembangunan nasional harus menjadi prioritas utama bukan justru menciptakan perpecahan atau keresahan di kalangan masyarakat. Sebaliknya, demokrasi yang kita jalankan harus mampu memberi ruang bagi berbagai pandangan, namun dengan tetap menjaga keseimbangan dan ketertiban.
Menghindari Polemik yang Tidak Perlu
Meski menjadi bagian dari kehidupan berdemokrasi, perbedaan pendapat bisa mengarah pada konflik dan gesekan sosial. Jika tidak dikelola dengan baik, perdebatan dapat berubah menjadi ajang saling serang antar kelompok. Kondisi ini tentunya merugikan kita semua. Apalagi kalau perdebatan itu terjadi dalam konteks membangun negara, tentu akan menghambat kemajuan.
Perlu diingat, dalam berpendapat kita perlu menjaga agar kritik yang disampaikan tidak sekadar untuk menegaskan posisi pribadi atau kelompok. Tetapi juga untuk membangun dan memberi solusi terhadap masalah yang ada. Kritik yang membangun adalah kritik yang bersifat konstruktif, yang menawarkan solusi alternatif dan perbaikan, bukan hanya menyerang atau merendahkan pihak lain.
Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang bisa berdialog dengan penuh rasa hormat, bahkan saat tidak setuju sekalipun. Dengan demikian, polemik yang tidak perlu dapat dihindari, dan segala perbedaan yang ada bisa diselesaikan dengan cara yang damai dan saling menguntungkan.
Menghargai Proses dan Dukungan Terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran
Pemerintahan Prabowo-Gibran hadir dengan visi – misi serta semangat perjuangan perubahan dan harapan besar untuk bagi masyarakat Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Keberhasilan pembangunan bangsa tidak hanya bergantung pada kemampuan pemimpin, tetapi juga pada dukungan seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara, perlu memberikan dukungan yang positif terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa, tanpa harus terjebak pada perpecahan atau ketidakpercayaan yang merugikan.
Adalah realitas yang tak bisa terbantahkan kalau pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah pemerintahan yang sah dan konstitusional, karena keduanya lahir dari proses pemilihan presiden yang legitimate. Karena itulah, sudah sepatutnya kita mengawal pemerintahan ini agar Prabowo-Gibran memberikan yang terbaik untuk Indonesia, terutama dalam hal pembangunan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tentu saja, seperti pemerintah sebelumnya, tantangan dan kritik pasti ada. Namun yang perlu ditekankan adalah pentingnya memberikan kritik konstruktif, agar kritik tersebut berujung pada solusi yang bermanfaat semua pihak. Bukan sebaliknya, kritik yang memiliki tendensi untuk menjatuhkan, sehingga berujung pada ketidakaturan (chaos).
Dalam konteks tersebut, pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tentu memerlukan masukan dari berbagai elemen masyarakat. Tetapi, masukan tersebut harus disampaikan dengan cara yang elegan, bijaksana, dan tanpa menyebarkan kebencian atau fitnah. Mengkritik bukan berarti menghancurkan, tetapi justru memberikan kontribusi untuk memperbaiki dan memperkuat fondasi negara. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa demokrasi Indonesia tetap berjalan dengan sehat dan berkelanjutan.
Menjaga Kedaulatan Bangsa dari Pengaruh Asing
Salah satu hal lain yang harus diperhatikan di era demokrasi ini adalah pentingnya mempertahankan kedaulatan negara. Kita perlu berhati-hati ketika menerima pengaruh luar yang dapat merusak tatanan demokratis dan identitas rakyat Indonesia.
Salah satunya adalah dengan mewaspadai masuknya kepentingan asing yang mungkin tidak sejalan dengan kepentingan nasional kita. Kepentingan asing tersebut bisa masuk lewat berbagai cara, salah satunya melalui dari hadirnya organisasi non-pemerintah (LSM) asing yang bisa jadi memiliki agenda tersembunyi,
Indonesia sebagai negara yang strategis dan kaya sumber daya alam, menjadi perhatian banyak negara asing. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mewaspadai masuknya kepentingan asing yang dapat mempengaruhi kedaulatan dan kepentingan nasional. Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif, Indonesia dapat melindungi kepentingan nasional dan menjaga kedaulatan negara. Mewaspadai kepentingan asing adalah langkah penting untuk memastikan Indonesia tetap menjadi negara yang berdaulat dan mandiri. Kita harus siap.
Keberagaman pendapat dan organisasi merupakan hal yang wajar dalam sebuah negara demokratis. Namun, harus ada batasan yang jelas antara kebebasan untuk berorganisasi dan melaksanakan agenda-agenda yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Mengutamakan kepentingan nasional dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pihak luar adalah hal yang sangat penting dalam menjaga keutuhan negara dan stabilitas demokrasi.
Kontribusi untuk Bangsa
Sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita memberikan sumbangsih yang positif untuk pembangunan bangsa. Baik itu melalui pekerjaan kita sehari-hari, partisipasi dalam kegiatan sosial, hingga memberikan masukan yang konstruktif terhadap kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah.
Setiap individu, terlepas apapun latar belakangnya, memiliki peran dalam memajukan Indonesia. Tidak ada kontribusi yang terlalu kecil, dan setiap usaha untuk memperbaiki situasi bangsa adalah langkah positif menuju Indonesia yang lebih baik. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dengan cara yang bijaksana dan penuh tanggung jawab, demi menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia.
Akhir kata, Demokrasi Indonesia adalah milik bersama. Dengan semangat gotong royong, kita harus menjaga agar demokrasi tetap menjadi alat untuk memajukan bangsa, Penting bagi kita untuk mendukung kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk membangun Indonesia lebih maju dan lebih sejahtera. Tidak ada ruang untuk memicu ketegangan yang hanya mengarah pada ketidakpastian dan perpecahan. Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat menjadi simbol persatuan bangsa, yang mengutamakan keberagaman sebagai kekuatan, bukan sebagai alasan untuk berpecah belah.
Sumbangsih untuk bangsa juga bisa datang dari partisipasi aktif dalam memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Misalnya, membantu pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan, memperbaiki kualitas pendidikan, dan menanggulangi bencana alam. Setiap langkah kecil yang dilakukan oleh warga negara, baik itu melalui sektor swasta, organisasi masyarakat, atau individu, memberikan dampak besar dalam memperkuat demokrasi dan kemajuan bangsa.
Kritik terhadap kebijakan yang kurang efektif atau menyarankan perbaikan tentu harus diberikan secara bijak dan tidak mengarah pada destruksi. Demokrasi adalah sarana untuk menemukan jalan terbaik bagi kepentingan bangsa, bukan ajang untuk saling menghujat. Oleh karena itu, seiring dengan semangat reformasi, kita harus mendukung pemerintahan yang bertanggung jawab dan bekerja untuk kesejahteraan rakyat, dengan cara yang cerdas dan penuh rasa tanggung jawab.
Mari kita bantu pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menggerakkan Indonesia ke arah yang lebih baik dengan memberikan kritik yang konstruktif, partisipasi aktif, serta mendukung kebijakan yang pro rakyat. Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang membangun, dan itu hanya bisa terwujud jika kita semua bersatu dalam mewujudkan kemajuan bangsa.
Jakarta, 25 Mei 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi dan Keadilan
“Jangan Gaduh”
Kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Irohman Nugroho (Mantan Aktivis Mahasiswa 2000an)
2. Bima Putra Surya Pranata (Aktivis Mahasiswa)
3. Taufan Hunneman (Aktivis 98)
4. Yoega Diliyanto (Aktivis 98)
5. Rio Rizalino (Mantan Aktivis Pers Mahasiswa Bulletin Recht)
6. Ferdiansyah (Aktivis Keberagaman)
7 .Jufriyadi (Mantan Aktivis Pers Mahasiswa Bulletin Recht)
8. Rama Machriza (Aktivis Mahasiswa)
9. Yusuf Aryadi (Poros Pemuda Nusantara)
10. Carrisa Aprilia (Aktivis Mahasiswa)
11. Abrar Amrico Putra (Aktivis Mahasiswa)
12. Syukriah Jamil (solidaritas)
13. Abrar Zuhdi (Aktivis Mahasiswa)
14. Noni Devitasari Silaban (Aktivis Mahasiswa)
15. Rizky Sapto (Aktivis Nahdlatul Ulama)
16. Muhammad Arif (Aktivis Mahasiswa)
17. Al-Mujadillah (Mantan Aktivis 98)
18. Marvel Mirakel (Aktivis Mahasiswa)
19. Febriani Valentina Camsa (Aktivis Mahasiswa)
20. Hannatasya Ramadhini Hermanda (Aktivis Mahasiswa)
21. Bram Suryadi (Aktivis Mahasiswa)
22. Muhammad Rafli Paluala (Aktivis Mahasiswa)