KAB.BOGOR, CIBUNGBULANG – Ada nuansa berbeda dalam peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 yang digelar oleh Pemerintah Kecamatan Cibungbulang. Tidak seperti biasanya, tahun ini perayaan dipusatkan di salah satu situs sejarah penting Kabupaten Bogor, yakni Situs Prasasti Ciaruteun yang terletak di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Sabtu (2/6/2025).
Perayaan tersebut diwarnai dengan berbagai kegiatan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat nilai edukasi, spiritual, dan sosial. Warga dari berbagai desa di Kecamatan Cibungbulang hadir memadati area situs sejak pagi hari. Rangkaian acara dibuka dengan Tasyakuran dan Tausiyah, menghadirkan suasana religius sebagai bentuk rasa syukur atas usia Kabupaten Bogor yang telah menginjak 543 tahun.
“Kami memilih Situs Ciaruteun sebagai lokasi utama karena tempat ini merupakan warisan budaya yang mencerminkan sejarah panjang Bogor. Dengan cara ini, kami ingin generasi muda lebih mengenal dan mencintai sejarah daerahnya sendiri,” ujar Camat Cibungbulang Agung Surachman Ali, dalam sambutannya.
Setelah kegiatan doa bersama dan tausiyah, acara dilanjutkan dengan penyerahan santunan untuk anak yatim dan kaum dhuafa. Suasana haru terasa saat puluhan anak dari berbagai desa menerima bantuan secara simbolis.
“Kami sangat bangga dan bersyukur karena Desa Ciaruteun Ilir, khususnya Situs Prasasti Ciaruteun, dipilih menjadi tempat perayaan menyambut Hari Jadi Bogor ke-543 oleh Kecamatan Cibungbulang. Ini adalah momen bersejarah yang bukan hanya memperkuat rasa cinta kita terhadap budaya dan warisan leluhur, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mempromosikan potensi wisata sejarah di wilayah kami. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga dan membawa manfaat bagi masyarakat.” Ujar Supandi, Kepala Desa Ciaruteun Ilir
Dalam upaya membantu ketahanan pangan masyarakat, acara ini juga menghadirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor. Warga dapat membeli bahan pokok seperti beras, minyak, telur, dan gula dengan harga di bawah pasaran.
Sebagai penutup, panggung hiburan menyuguhkan pentas seni kreasi lokal. Yaitu tari tradisional Sunda, musik dari pelajar sekolah dan warga sekitar di Cibungbulang menyemarakkan acara. Antusiasme penonton membuktikan bahwa seni dan budaya lokal tetap hidup dan dicintai.
“Acara ini luar biasa. Harapannya bisa rutin digelar setiap tahun di tempat bersejarah seperti ini,” ujar Dedi, warga Desa Ciaruteun Ilir, yang datang bersama keluarganya.
Peringatan HJB ke-543 ini menjadi bukti bahwa sejarah, budaya, spiritualitas, dan pemberdayaan masyarakat bisa berpadu harmonis dalam satu panggung besar. Tak hanya memperingati hari jadi, tetapi juga menghidupkan kembali makna sejarah dan semangat kebersamaan masyarakat Bogor.(Mar)