0
0 
KAB.BOGOR, LEUWILIANG — Di tengah pesatnya perkembangan zaman dan gempuran modernisasi, masih banyak cerita sejarah yang tersimpan rapat di sudut-sudut desa. Salah satunya adalah kisah misterius tentang Kampung Candi, sebuah wilayah yang dipercaya telah ada sejak ratusan tahun silam meski belum ditemukan bukti fisik yang benar-benar kuat sebagai penanda pasti peradaban masa lalunya.
Kampung Candi secara administratif berada di wilayah Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Namun dalam konteks geografis dan temuan lapangan, kawasan yang disinyalir sebagai bagian dari jejak Kampung Candi juga bersinggungan dengan wilayah Desa Barengkok. Kawasan ini menjadi menarik bagi para peneliti dan pemerhati sejarah karena keberadaan namanya yang tercatat dalam literatur lama Hinduisme di Nusantara.
Dalam catatan kuno berjudul “Bijdragen tot de Kennis van het Hindoeisme op Java”, atau yang berarti “Sumbangan bagi Pengetahuan Hinduisme di Jawa”, disebutkan indikasi adanya perkampungan dengan jejak peninggalan budaya Hindu di kawasan barat Pulau Jawa. Meski tidak menyebutkan secara langsung nama “Kampung Candi”, deskripsi wilayahnya memiliki kesesuaian dengan topografi di sekitar Karyasari dan Barengkok.
Pencarian akan jejak sejarah ini semakin diperkuat dengan temuan arkeologis pada tahun 2018 lalu. Saat itu, warga di Desa Barengkok secara tidak sengaja menemukan artefak berupa sebuah guci kuno dan fragmen keramik saat melakukan penggalian lahan. Temuan ini sempat menarik perhatian Balai Arkeologi dan Pemerintah Kabupaten Bogor, meski sampai hari ini belum ada penelitian lanjutan yang benar-benar mendalam untuk menelusuri asal-usul benda tersebut.
Menurut tokoh masyarakat setempat, nama “Kampung Candi” sendiri sudah lama dikenal secara turun-temurun. Meski tak ada candi berdiri seperti di daerah-daerah bersejarah lainnya, namun cerita rakyat menyebut kawasan tersebut dulunya adalah tempat pemujaan atau pusat kegiatan spiritual zaman dahulu, yang kemudian hilang ditelan zaman.
“Kami percaya ini bukan sekadar nama. Pasti ada sejarah besar di balik nama Kampung Candi ini. Sayangnya, tidak ada dokumentasi yang cukup kuat,” ujar salah satu sesepuh Desa Karyasari.
Hingga kini, Kampung Candi tetap menjadi misteri yang menggoda untuk diteliti lebih lanjut. Keberadaannya menjadi pengingat bahwa sejarah besar tak selalu meninggalkan jejak besar. Kadang, cukup dengan sebuah nama dan secuil artefak, kita bisa menapak masa lalu yang terlupakan.
Diharapkan, pemerintah daerah dan instansi terkait dapat melakukan penelitian arkeologis lebih serius di kawasan ini, agar warisan sejarah yang tersisa bisa terungkap dan dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya Leuwiliang, Bogor.(Mar)
