Kibersindo.com-Sukabumi
Sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah di kawasan Wisata Curug sawer Situgunung merasakan dampak lesunya ekonomi, pasalnya pendapatan dari berjualan di kawasan dan akses menuju wisata, tergolong menurun di banding 2 tahun ke belakang.
Merosotnya perekonomian saat ini sangat terasa di tengah harga barang dan sembako yang kian melonjak tinggi, meski beberapa merek dagang harga sudah tetapkan pemerintah melalui HET.
Handa salah satu pedagang kawasan wisata Curug sawer Situgunung Kadudampit Sukabumi mengaku, penurunan omzet dagangnya di rasa menurun hingga 70 sampai 80% di banding tahun sebelumnya.
“Wah kalo sekarang mah sepi, ga kaya tahun sebelumnya, di banding dua tahun yang lalu pendapatan warung, ya lumayan lah, kalo sekarang mah modal aja habis sama uang belanja dan kebutuhan,” ucapnya. Sabtu 26/07/25.

“Kalo di bulan-bulan ini, omzetnya terasa banget menurun nya, ya sekitar 70 sampai 80 %, dibanding dengan tahun tahun sebelumnya.” Terang Handa
Hal demikian juga dirasakan Hamdan usaha pelaku jasa kendaraan roda dua Ojeg Situgunung, yang biasanya dalam sehari pada akhir pekan bisa mengangkut 4 sampai 6 pengunjung.
“Duh pak, kalo sekarang mah, sudah Alhamdulillah ada tarikan juga, pada pengunjunghal mah banyak,” katanya

Hamdan juga merasakan dampak ekonomi yang lesu, dan barang sembako yang meninggi, di tengah kebutuhan yang meningkat, dirinya berjibaku mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
“Ya kalo sekarang mah apa aja pak, yang penting jadi duit, mungkin ini dampak dari ekonomi yang gimana ya, lessu, barang barang mahal, kebutuhan banyak, ya mau gimana lagi, bersyukur aja, yah penting usaha untuk kebutuhan keluarga.” Tutupnya
As/smi.









