KAB.LEUWILIANG — Upacara peringatan Hari Jadi Bogor ke-543 tingkat Kecamatan Leuwiliang tahun ini berlangsung dengan nuansa yang berbeda dan sarat makna budaya. Mengusung tema “Sacangreud pageuh sagolek pangkek” yang berarti “apa yang dilakukan harus diiringi dengan komitmen dan konsistensi”, seluruh rangkaian acara mencerminkan semangat pelestarian nilai-nilai lokal serta tekad dalam membangun daerah. (03/06/2025)
Yang paling mencuri perhatian, seluruh peserta upacara — mulai dari jajaran aparatur pemerintahan, pelajar, hingga tokoh masyarakat — mengenakan pakaian khas Sunda. Busana adat seperti pangsi, baju kampret, kebaya Sunda, hingga siger dan ikat kepala mendominasi lapangan upacara, menciptakan suasana yang kental dengan nilai-nilai budaya leluhur.
Camat Leuwiliang WR.Pelitawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemilihan tema dan konsep budaya ini bukan sekadar simbolis, melainkan wujud nyata dan komitmen dalam menjaga jati diri daerah sekaligus konsisten mendorong kemajuan yang berbasis kearifan lokal.
“Sacangreud pageuh sagolek pangkek bukan hanya pepatah, tapi prinsip hidup yang kami pegang. Dalam membangun Leuwiliang dan Kabupaten Bogor, kita butuh komitmen bersama dan konsistensi yang kuat, sebagaimana para leluhur kita dulu membangun peradaban dengan nilai gotong royong dan kesetiaan pada budaya,” ujarnya.
Perayaan tahun ini mendapat apresiasi tinggi dari tamu undangan yang memadati lokasi acara. Banyak dari mereka mengaku bangga dengan penyelenggaraan yang memadukan semangat nasionalisme dengan kekayaan lokal Sunda.
Dengan semangat Sacangreud pageuh sagolek pangkek, Kecamatan Leuwiliang menunjukkan bahwa kemajuan bisa dicapai tanpa meninggalkan akar budaya. Hari Jadi Bogor ke-543 pun menjadi momentum refleksi sekaligus motivasi untuk terus melangkah maju dengan identitas yang kuat.