0
0 
KAB.BOGOR, CIAMPEA – Meski di sepanjang pinggiran Irigasi Susukan Kompeni, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, telah terpasang banyak plang larangan membuang sampah, faktanya tumpukan sampah masih mendominasi aliran air. Kondisi ini menimbulkan kesan seolah keberadaan papan peringatan hanya sebatas pajangan tanpa adanya penegakan nyata. Jum’at (19/09/2025)
Pantauan di lapangan, sampah rumah tangga seperti plastik, botol bekas, hingga limbah sisa makanan terlihat mengapung dan menyangkut di beberapa titik. Bau tak sedap pun tercium, mengganggu aktivitas warga sekitar yang melintas maupun mereka yang mengandalkan saluran air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Ironisnya, meski aliran irigasi ini melintas tepat di depan kantor Pemerintah Desa Cihideung Ilir, kondisi semrawut akibat sampah seakan luput dari perhatian. Warga menilai pemerintah desa terkesan abai dan tidak memberikan tindakan tegas kepada oknum pembuang sampah sembarangan.
“Plang peringatan ada di mana-mana, tapi sampah juga tetap numpuk. Kalau tidak ada tindakan nyata, ya percuma. Harus ada sanksi atau pengawasan lebih ketat,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (19/9/2025).
Penggiat lingkungan juga mengingatkan bahwa tumpukan sampah di irigasi bukan hanya merusak estetika, tapi juga menghambat aliran air, berpotensi menyebabkan banjir kecil, serta mencemari lingkungan sekitar.
Hingga kini, belum ada langkah konkret dari pihak Pemerintah Desa Cihideung Ilir untuk menertibkan perilaku warga maupun memperketat pengawasan di sepanjang jalur irigasi. Kondisi ini memunculkan pertanyaan: sampai kapan irigasi Susukan Kompeni akan terus jadi “tempat pembuangan” meski larangan sudah jelas terpampang?. (Mar)
