Perkuat Harmoni Sosial, Yayasan Inklusif Bentuk Gugus Tugas Desa Damai di Pamijahan

kmc 20251108 155946
0 0
banner 468x60
Read Time:3 Minute, 33 Second

KAB.BOGOR, PAMIJAHAN – Upaya memperkuat perdamaian dan mencegah potensi konflik di tingkat desa terus dilakukan. Sabtu (8/11/2025), bertempat di Aula Kantor Desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Yayasan Inklusif bersama Pemerintah Desa Pamijahan secara resmi membentuk Gugus Tugas Desa Damai.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaboratif antara Yayasan Inklusif, Wahid Foundation, dan GCERF yang bertujuan membangun harmoni sosial, memperkuat jejaring perdamaian, serta meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya.

Direktur Eksekutif Yayasan Inklusif, Muhamad Subhi, menjelaskan bahwa pembentukan Gugus Tugas Desa Damai merupakan langkah konkret dalam menciptakan ruang kolaborasi lintas elemen masyarakat.

IMG 20251108 092618 0
Direktur Eksekutif Yayasan Inklusif, Muhamad Subhi. Foto: Ist

“Kegiatan hari ini memang kita ingin bersama-sama dengan Pemerintah Desa Pamijahan untuk membentuk gugus tugas, yaitu Gugus Tugas Desa Damai. Gugus tugas ini tujuannya adalah memperkuat perdamaian, membangun harmoni sosial yang lebih kuat, termasuk juga di dalamnya ada upaya-upaya pencegahan konflik dan kekerasan di masyarakat,” ujar Subhi.

Ia menambahkan, gugus tugas ini tidak hanya fokus pada isu keamanan dan pencegahan konflik, tetapi juga diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan dan anak muda, melalui berbagai kegiatan positif.

“Di dalam gugus tugas nanti ada kegiatan-kegiatan pemberdayaan, misalnya pelatihan, kampanye, serta program untuk anak muda dan perempuan dalam membangun narasi damai dan mendorong harmoni sosial,” jelasnya.

Program Gugus Tugas Desa Damai di Kabupaten Bogor dilaksanakan di tiga desa, yaitu Desa Sasak Panjang, Desa Pamijahan, dan Desa Sukamantri.

“Di Kabupaten Bogor kebetulan ada tiga desa yang menjadi lokasi program ini. Sebelumnya sudah diluncurkan di Desa Sasak Panjang, hari ini di Desa Pamijahan, dan nanti tanggal 10 di Desa Sukamantri,” ungkap Subhi.

Baca Juga :  Kejati DIY Mengikuti Kegiatan Penilaian WBK Dan WBBM Oleh Tim Penilai Kejagung

Subhi juga menerangkan bahwa Gugus Tugas Desa Damai terdiri dari sekitar 15 anggota yang berasal dari berbagai unsur masyarakat dan pemerintahan.

“Di dalam gugus tugas ini ada pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, karang taruna, perwakilan perempuan, serta aparat keamanan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Jadi ini benar-benar menghimpun banyak pihak untuk bersama-sama membangun perdamaian,” paparnya.

Lebih jauh, ia berharap keberagaman unsur yang terlibat dalam gugus tugas ini dapat menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah perbedaan yang ada.

“Kita berharap dari keragaman itu akan tumbuh semangat kebersamaan untuk membangun harmoni. Tiga desa ini mewakili masyarakat Bogor yang beragam, dan semoga bisa menjadi contoh praktik baik di tingkat lokal,” tambahnya.

Sebagai penutup, Subhi menegaskan bahwa keberhasilan gugus tugas ini tidak hanya diukur dari pembentukannya, tetapi dari sejauh mana ia mampu bekerja efektif dan menghasilkan kegiatan nyata di masyarakat.

“Harapan ke depan, kelompok kerja ini bukan hanya terbentuk, tapi juga bisa berjalan efektif dalam melakukan berbagai kegiatan yang bermuara pada terwujudnya Desa Pamijahan yang makin baik, harmonis, dan damai. Karena di dalamnya banyak pihak yang dilibatkan, kita optimistis gugus tugas ini bisa menjadi wadah kolaborasi yang nyata untuk perdamaian,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pamijahan, Abie Kusnadi, menyampaikan bahwa pembentukan Gugus Tugas Desa Damai merupakan langkah penting dalam menciptakan harmoni sosial dan memperkuat nilai-nilai perdamaian di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa Pamijahan memiliki potensi besar sebagai desa yang inklusif, beragam, dan religius, sehingga penting untuk menjaga agar perbedaan tidak menjadi sumber perpecahan, melainkan kekuatan bersama dalam membangun desa.

Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran gugus tugas ini akan menjadi wadah kolaboratif antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, perempuan, pemuda, serta berbagai unsur masyarakat lainnya. Gugus tugas ini nantinya akan bekerja untuk memperkuat komunikasi, mengantisipasi potensi konflik, dan mengembangkan kegiatan sosial yang menumbuhkan semangat kebersamaan dan toleransi.

Baca Juga :  Perdana di Lampung Timur, Polsek Jabung Bentuk Pokdar Kamtibmas

Selain itu, Kepala Desa juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak seperti Wahid Foundation, Yayasan Inklusif, dan GCERF yang telah mendorong terbentuknya inisiatif Desa Damai di Pamijahan.

“Pembentukan Gugus Tugas Desa Damai ini bukan sekadar seremoni, tapi sebuah komitmen bersama untuk menjaga keharmonisan di Desa Pamijahan. Kita ingin memastikan bahwa setiap warga merasa aman, dihargai, dan punya ruang untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa.”

“Desa Pamijahan adalah desa yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Melalui gugus tugas ini, kami ingin memperkuat semangat itu agar tidak ada lagi sekat antarwarga, tidak ada prasangka, dan tidak ada ruang bagi konflik.”

“Kami berterima kasih kepada Wahid Foundation, Yayasan Inklusif, dan GCERF yang telah hadir dan mendampingi kami. Semoga inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Bogor untuk ikut membangun desa damai.”(Mar)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
banner 300x250

Related posts

banner 468x60