KAB.BOGOR, CIBUNGBULANG – Maraknya aksi begal di Jalan Lintas Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, terus menimbulkan keresahan masyarakat. Jalan yang dikenal gelap dan sepi di malam hari ini kerap memakan korban, sehingga sejumlah tokoh masyarakat akhirnya angkat bicara dan meminta perhatian serius dari aparat kepolisian.
Pupu Saepuloh, Pimpinan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Cibungbulang, menegaskan bahwa kondisi ini sudah tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Ia bahkan menyarankan agar ada langkah konkret yang segera dilakukan demi menjaga keselamatan warga.
“Kalau memang pengawasan tidak memungkinkan, lebih baik jalan tersebut diberlakukan sistem buka tutup. Misalnya ditutup mulai pukul 7 malam dan kembali dibuka jam 6 pagi. Setidaknya itu bisa jadi langkah sementara untuk mencegah jatuhnya korban lagi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Joy, perwakilan dari Laskar Anti Korupsi 45, yang menyoroti lemahnya respons aparat dalam menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Kami menilai aparat kepolisian sektor Cibungbulang masih lalai dalam merespons aduan warga. Sudah banyak laporan terkait aksi begal di jalan ini, tapi sampai sekarang belum ada tindakan yang signifikan,” tegasnya.
Sementara itu, Iwan, salah satu tokoh masyarakat Cibungbulang, menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan.
“Keamanan bukan hanya tugas polisi, tetapi juga menjadi kepedulian bersama. Namun, masyarakat tentu butuh jaminan perlindungan. Polisi jangan sampai dianggap abai,” katanya.
Masyarakat berharap persoalan ini segera ditangani secara serius, mengingat Jalan Lintas Galuga merupakan akses penting bagi warga sekitar. Selain patroli rutin, sejumlah pihak mendesak agar penerangan jalan segera ditambah, pos keamanan diperkuat, dan jalur rawan kejahatan diawasi secara ketat.(Mar)